Beberapa Ajaran Islam JamaahDitinjau Dari Aspek Hukum Pidana ( Bedah Buku “ Bahaya Islam Jamah, LEMKARI, LDII

Dalam Penulisan skripsi ini penulis membahas masalah beberapa ajaran Islam Jamaah. Hal ini dilatarbelakangi oleh makin maraknya ajaran-ajaran sesat yang ada di masyarakat seperti kasus Lia Aminuddin, Ahmadiyah, dan lain sebagainya. Dan salah satu kasus yang paling serius yang pernah terjadi di Indonesia adalah Islam Jamaah. Islam Jamaah yang dipimpin oleh H. M. Nur Hasan Ubaidah eksis di sekitar tahun 1951-1992. Ajaran-ajaran Islam Jamaah yang dinilai bersifat kontroversial oleh masyarakat ini menimbulkan keresahan dan gejolak konflik di beberapa daerah sampai pada puncaknya terbitlah SK Jaksa Agung No 089/D.A/10/1971 tentang pelarangan terhadap aliran ini di Indonesia. Akibatnya aliran ini mengganti nama menjadi LEMKARI (1972), dan LDII (1992), akan tetapi walaupun sudah berganti nama, masyarakat masih resah dengan aliran ini yang dinilai masih mengajarkan ajaranajaran Islam Jamaah. Berdasarkan hal tersebut lalu LIPPI menerbitkan buku yang berjudul “ Bahaya Islam Jamaah, LEMKARI, LDII “ yang berisikan pengakuan mantan tokoh-tokoh Islam Jamaah tentang organisasi tersebut. Untuk mengetahui apakah Islam Jamaah berdasarkan buku tersebut telah memenuhi unsur-unsur dalam pasal penodaan terhadap agama dalam KUHP yang diatur dalam pasal 156a KUHP, maka metode pendekatan yang dipakai penulis adalah penelitian normatif, dengan mengkaji buku terbitan LIPPI “ Bahaya Islam Jamaah, LEMKARI, LDII “ lalu menganalisa data dengan metode Content Analysis sehingga didapatkan gambaran kasus, kemudian data dianalisa sesuai dengan rumusan permasalahan menggunakan metode Studi Kasus. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa gerakan Islam Jamaah berdasarakan buku terbitan LIPPI tersebut telah memenuhi rumusan unsur-unsur dalam pasal 156 KUHP dan pasal 156a KUHP